Kunci Masuk Surga Melalui Asma'ul Husna

Assalamu'alaikum Wr.Wb 
Akhi dan Ukhti๐Ÿ˜Š๐Ÿ‘‹

Hari ini, kita akan membahas tentang, sebetapa pentingnya Asma'ul Husna.
          Al-Asma'u Al-Husna terdiri atas dua kata, yaitu asma yang berarti nama-nama dan husna yang berarti baik atau indah. Jadi Asmaul-Husna dapat diartikan sebagai nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh Allah SWT. sebagai bukti keagunganNya. Kata al-Asma'ul al-Husna diambil dari ayat Alqur'an Q.S.Taha/20:8 seperti berikut ini :
ุงู„ู„َّู‡ُ ู„ุง ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„ุง ู‡ُูˆَ ู„َู‡ُ ุงู„ุฃุณْู…َุงุกُ ุงู„ْุญُุณْู†َ
Artinya : (Dialah) Allah, Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain dia. Dia yang mempunyai nama-nama yang terbaik.

 Dalil tentang al-Asma'u al-husna 
 a. Firman Allah swt. dalam Q.S.al-A'raf/7-180

ูˆَู„ِู„َّู‡ِ ุงู„ْุฃَุณْู…َุงุกُ ุงู„ْุญُุณْู†َู‰ٰ ูَุงุฏْุนُูˆู‡ُ ุจِู‡َุง ۖ ูˆَุฐَุฑُูˆุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠُู„ْุญِุฏُูˆู†َ ูِูŠ ุฃَุณْู…َุงุฆِู‡ِ ۚ ุณَูŠُุฌْุฒَูˆْู†َ ู…َุง ูƒَุงู†ُูˆุง ูŠَุนْู…َู„ُูˆู†َ   

Artinya : "Dan Allah Swt. memiliki asmฤ'ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan. (Q.S. Al-A'RAF/7:180)
b. Hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
 
Hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam BukhariArtinya : "Dari Abu Huraira ra. sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya Allah swt. mempunyai sembilan puluh sembilan nama, kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga". (H.R.BUKHARI)

Berdasarkan hadis di atas, menghafalkannya al-Asma'ul al-Husna akan mengantarkan orang yang melakukannya masuk ke dalam surga Allah swt. Apakah hanya dengan menghafalkannya saja seseorang akan mudah masuk ke dalam surga? Jawabannya, tentu saja tidak, bahwa menghafalkan al-Ama'ul al-Husna harus juga diiringi dengan menjaganya, baik menjaga hafalannya dengan terus menerus menzikirkannya, maupun menjaganya dengan menghindari perilaku-perilaku yang bertentangan dengan sifat-sifat Allah swt. dalam al-Asma'ul al-Husna tersebut.
Sebelumnya, saya telah membahas tentang pentingnya Asma'ul HusnaAsma'ul Husna sangat berperang penting dalam cara kita menuju surga, Dengan menghafalkannya kita dapat masuk surga yang kita inginkan. Setelah membahas tentang hal itu, alangkah lebih baiknya kalau kita mempelajari beberapa  Asma'ul Husna. Simaklah bacaan ini untuk mengetahui lebih lanjut

A. Al-Karim
Secara bahasa, Al-Karim berati Yang Maha Mulia, Yang Maha Dermawan, atau Yang Maha Pemurah. Secara istilah, Al-Karim diartikan bahwa Allah swt. Yang Mahamulia lagi Maha Pemurah yang memberi rezeki atau anugerah kepada semua makhluk-Nya. Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat banyak memiliki kebaikan, Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan keutamaan, baik ketika diminta maupun tidak. Hal tersebut sesuai dengan firman-Nya :

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ْุฅِู†ْุณَุงู†ُ ู…َุง ุบَุฑَّูƒَ ุจِุฑَุจِّูƒَ ุงู„ْูƒَุฑِูŠู…ِ
Artinya : "Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah?" (Q.S. AL-INFITAR:6) 

Al-Karim dimaknai Maha Pemberi karena Allah swt. senantiasa memberi, tidak pernah terhenti pemberian-Nya. Manusia tidak boleh berputus asa dari kedermawanan Allah swt. jika miskin dalam harta, karena kedermawanan-Nya tidak hanya dari harta yang dititipkan melainkan meliputi segala hal. Manusia yang berharta dan dermawan hendaklah tidak sombong jika telah memiliki sifat dermawan karena Allah swt. tidak menyukai kesombongan. Dengan demikian, bagi orang yang diberikan harta melimpah maupun tidak dianugerahi harta oleh Allah swt., keduanya harus bersyukur kepada-Nya. karena orang yang miskin pun telah diberikan nikmat selain harta.
Al-Karim juga dimaknai Yang Maha Pemberi Maaf karena Allah swt. memaafkan dosa para hamba yang lalai dalam menunaikan kewajiban kepada Allah swt., kemudian hamba itu mau bertaubat kepada Allah swt. Bagi hamba yang berdosa, Allah swt. adalah Yang Maha Pengampun. Dia akan mengampuni seberapapun besar dosa hamba-Nya selama ia tidak meragukan kasih sayang dan kemurahan-Nya.
Menurut imam al-Gazali, al-Karim adalah Dia yang apabila t=berjanji menempati janjinya, bila memberi, melampaui batas harapan, tidak perduli berapa dan kepada siapa Dia memberi dan tidak rela bila ada kebutuhan dia memmoohon kepada selain Allah, meminta kepada orang lain. Dia yang bila kecil hati menegur tanpa berlebih, tidak mengabaikan siapa yang menuju dan berlindung kepada-Nya, dan tidak membutuhkan sarana atau perantara.

Seperti blog sebelumnya, saya telah menjelaskan sifat Allah Al-Karim, pada kali ini saya mengajak anda untuk membahas tentang Al-Mu'min

B. Al-Mu'min
Al-Mu'min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati, dan aman. Allah swt. al-Mu'min artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua makhluk-Nya, terutama kepada manusia. Dengan begitu, hati manusia menjadi tenang. Kehidupan ini penuh dengan berbagai permasalahan, tantangan, dan cobaan. Jika bukan karena Allah swt. yang memberikan rasa aman dalam hati, niscaya kita akan senantiasa gelisah, takut, dan cemas. Perhatikan firman Allah swt. berikut!
 ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ูˆَู„َู…ْ ูŠَู„ْุจِุณُูˆุง ุฅِูŠู…َุงู†َู‡ُู…ْ ุจِุธُู„ْู…ٍ ุฃُูˆู„َٰุฆِูƒَ ู„َู‡ُู…ُ ุงู„ْุฃَู…ْู†ُ ูˆَู‡ُู…ْ ู…ُู‡ْุชَุฏُูˆู†َ

 Artinya : "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk." (Q.S.AL-AN'AM/6:82)
Ketika kita akan menyeru dan berdoa kepada Allah swt. dengan nama-Nya al-Mu'min, berarti kita memohon diberikan keamanan, dihindarkan dari fitnah, bencana dan siksa. Karena, Dialah Yang Maha Memberikan keamanan, baik didunia maupun di akhirat. Dia yang Maha Pengaman. Dalan nama al-Mu'min terdapat kekuatan yang dahsyat dan luar biasa. Ada pertolongan dan perbandingan, ada jaminan (insurense), dan ada bala bantuan.

C. Al-Wakil
Al-Wakil artinya Maha Mewakili atau Maha Memerlihara. Al-Wakil(Yang Maha Mewakili atau Pemelihara), yaitu Allah SWT. yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhkk-Nya, baik itu dalam urusan dunia, maupun urusan akhirat. Dia menyelesaikan segala sesuatu yang diserahkan hambatannya tanpa membiarkan apapun terbengkalai. Firman-Nya dalam al-Qur'an :
 ุงู„ู„َّู‡ُ ุฎَุงู„ِู‚ُ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ۖ ูˆَู‡ُูˆَ ุนَู„َู‰ٰ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ูˆَูƒِูŠู„ٌ

Artinya : "Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu" (Q.S. Az-Zumar/39:62)
Dengan demikian, orang yang mempercayakan segala urusannya  kepada Allah SWT., akan memiliki kepastian bahwa semua akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Hal itu hanya dapat dilakukan oleh hamba yang mengetahui bahwa Allah SWT. yang Maha Kuasa, Maha Pengasih adalah satu-satunya yang dapat dipercaya oleh para Hamba-Nya. Seseorang yang melakukan urusannya dengan sebaik-baiknya dan kemudian menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT (Tawakal). untuk menentukan karunia-Nya.

D. Al-Matin
Al-Matin artinya Mahakukuh. Allah SWT. adalah Mahasempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya. Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifat-Nya. Allah SWT. juga Mahakukuh dalam kekuatan-kekuatan-Nya. Oleh karena itu, sifat Al-Matin adalah kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya. Dengan begitu, kekukuhan Allah SWT. yang memiliki rahmat dan azab terbukti ketika Allah SWT. memberikan rahmat kepada hamba-hamba-Nya. Tidak ada apapun yang dapat menghalangi rahmat ini untuk tiba kepada sasarannya.  Demikian juga tidak ada kekuatan yang dapat mencegah pembalasannya.Tidak ada satu makhluk pun yang dapat menundukkan Allah SWT. meskipun seluruh makhluk di bumi ini bekerja sama. Allah swt. berfirman :                                                                                                                         ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ู‡ُูˆَ ุงู„ุฑَّุฒَّุงู‚ُ ุฐُูˆ ุงู„ْู‚ُูˆَّุฉِ ุงู„ْู…َุชِูŠู†ُ Artinya : "Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh."(Q.S. Az-Zariyat/51:58) 
Dengan demikian, akhlak kita terhadap sifat Al-Matin adalah dengan beristiqamah (meneguhkan pendirian), beribad dengan kesungguhan hati, tidak tergoyahkan oleh bisikan menyesatkan, terus berusaha dan tidak putus asa serta bekerja sama dengan orang lain sehingga menjadi lebih kuat.

E. Al-Jami'
Al-Jami' secara bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan/Menghimpun , yaitu bahwa Allah SWT. Maha Mengumpulkan/Menghimpun segala sesuatu yang tersebar atau terserak. Allah SWT. Maha Mengumpulkan apa yang dikehendaki-Nya dan dimana pun Allah SWT. berkehendak.
Penghimpunan ini ada berbagai macam bentuknya, diantaranya adalah mengumpulak  seluruh makhluk yang beraneka ragam, termasuk manusia dan lain-lainnya, di permukaan bumi ini dan kemudian mengumpulkan mereka di padang Mahsyar pada hari kiamat. Allah SWT. berfirman :
ุฑَุจَّู†َุง ุฅِู†َّูƒَ ุฌَุงู…ِุนُ ุงู„ู†َّุงุณِ ู„ِูŠَูˆْู…ٍ ู„َุง ุฑَูŠْุจَ ูِูŠู‡ِ ۚ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ู„َุง ูŠُุฎْู„ِูُ ุงู„ْู…ِูŠุนَุงุฏَ
Artinya : "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji." (Q.S.Ali-Imran/3:9) 
 Allah SWT. akan menghimpun manusia di akhirat kelak sama dengan orang-orang yang satu golongan di dunia. Hal ini bisa dijadikan sebagai baromater kepada siapa kita berkumpul di dunia itulah yang akan menjadi teman kita di akhirat. Walaupun kita berjauhan secara fisik, namun hati kita terhimpun, di akhirat kelak kita juga akan terhimpun dengan mereka. Begitupun sebaliknya, walaupun kita berdekatansecara fisik, akan tetapi hati kita jauh, maka kita juga tidak akan berkumpul dengan mereka.
Allah SWT. juga mengumpulkan di dalam diri seorang hamba. Ada yang lahir di anggota tubuh dan hakikat batin di dalam hati. Barang siapa yang sempurna ma'rifatnya dan baik tingkah lakunya, maka ia disebut juga sebagai Al-Jami'. Dikatakan bahwa Al-Jami ialah orang yang tidak padam cahaya ma'rifatnya.

F. Al-"Adl a
Al-'Adl rtinya mahaadil. Keadaan Alllah SWT. bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apapun dan siapa pun. Keadilan Allah SWT. juga didasari dengan ilmu Allah SWT. Yang Maha Luas. Sehingga tidak mungkin keputusan-Nya itu salah. Allah SWT. berfirman :
ูˆَุชَู…َّุชْ ูƒَู„ِู…َุชُ ุฑَุจِّูƒَ ุตِุฏْู‚ًุง ูˆَุนَุฏْู„ًุง ۚ ู„َุง ู…ُุจَุฏِّู„َ ู„ِูƒَู„ِู…َุงุชِู‡ِ ۚ ูˆَู‡ُูˆَ ุงู„ุณَّู…ِูŠุนُ ุงู„ْุนَู„ِูŠู…ُ
Artinya : "Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui" (Q.S.Al-An'am/6:115)
Al-'Adl berasal dari kata 'adala yang berarti lurus dan sama. Orang yang adil adalah orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda. Persamaan inilah yang menunjukkan orang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang berselisih. Adil juga dimaknai sebagai penempatan sesuatu pada tempat yang semestinya.

G. Al-Akhir
  Al-Akhir artinya Yang Mahaakhir yang tidak ada sesuatupun setelah Allah SWT. Dia Maha Kekal tatkala semua makhluk hancur, MahaKekal dengan Kekekalan-Nya. Adapun kekekalan makhluk-Nya adalah kekekalan yang terbatas, seperti halnya kekekalan surga, neraka, dan apa yang ada di dalamnya. Surga adalah makhluk yang Allah SWT ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintah-Nya. Nama ini disebutkan dalam firman-Nya :
                                                                          ู‡ُูˆَ ุงู„ْุฃَูˆَّู„ُ ูˆَุงู„ْุขุฎِุฑُ ูˆَุงู„ุธَّุงู‡ِุฑُ ูˆَุงู„ْุจَุงุทِู†ُ ูۖˆَู‡ُูˆَ ุจِูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ุนَู„ِูŠู…ٌ
Artinya : "Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."

Allah SWT berkehendak untuk menetapkan makhluk yang kekal dan yang tidak, namun kekekalan makhlukitu tidak secara zat dan tabi'at. Karena secara tabi'at dan zat, seluruh makhluk ciptaan Allah SWT adalah fana (tidak kekal). Sifat kekal tidak dimiliki oleh makhluk, kekekalan yang ada hanya sebatas kekal untuk beberapa masa sesuai dengan ketentuan-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meraih Kasih Allah Swt dengan Ihsan

BERSATU DALAM KEBERAGAMAN DAN DEMOKRATIS

Mengaku Muslim? Terapkanlah "Akhlak Terpuji"