Mengaku Muslim? Terapkanlah "Akhlak Terpuji"
AKHLAK TERPUJI
Assalamu'alaium Ukhty Soleh.
Apakah maksud dari Akhlak terpuji? Ayo membaca tulisan dibawah agar kita dapat mengamalkannya.
A. Berpakaian
Ø Dalil dalam berpakaian yang baik
“Hai
anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid,
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Ø Etika dalam berpakaian
- Disunnatkan memakai pakaian bagus dan bersih.
- Pakaian harus menutup aurat.
- Pakaian laki-laki tidak boleh menyerupai pakaian perempuan atau sebaliknya.
- Pakaian tidak boleh ada gambar makhluk yang bernyawa atau gambar salib.
- Adapun perempuan, maka seharusnya pakaiannya menu-tup seluruh badannya.
B. Berhias
Ø Dalil dalam berhias yang baik
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.
Ø Etika dalam berhias
- Laki-laki tidak boleh memakai emas dan kain sutera kecuali dalam keadaan terpaksa.
- Disunnatkan menggunakan farfum bagi laki-laki dan perempuan,kecuali bila keduanya dalam keadaan berihram untuk haji ataupun umrah.
- Haram bagi perempuan memasang tato.
C. Berjalan
Ø Dalil dalam berjalan yang baik
“Dan
janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
Ø Etika dalam berjalan
- Pertama, niat yang benar. Seorang Muslim hendaklah berniat yang benar ketika hendak berjalan. Niatkan berjalan itu untuk tujuan yang baik itu sebagai ibadah dengan mengharapkan ridha dari Allah SWT.
- Kedua, tak berjalan untuk suatu yang haram. Sesungguhnya, kedua kaki akan memberi kesaksian berbicara pada hari kiamat.
- Ketiga, bersikap tawadhu dan tidak sombong.
- Keempat, berjalan normal. Hendaklah seseorang berjalan normal, yakni pertengahan antara berjalan terlalu lambat dan terlalu cepat.
- Kelima, tak menoleh ke belakang. Dalam Shahiihul Jaami dikisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW apabila berjalan tidak menoleh ke belakang.
- Keenam, tak berpura-pura lemah ketika berjalan. Berpura-pura lemah ketika berjalan dengan maksud untuk dilihat orang lain dilarang dalam Islam
- Ketujuh, berjalan dengan kuat. Setiap Muslim harus berjalan dengan tegap seperti yang dicontohkan Nabi SA
- Kedelapan, menghindari cara berjalan yang tercela
- Kesembilan, tidak berjalan dengan satu sandal.
- Kesepuluh, bertelanjang kaki sesekali waktu. Bertelanjang kaki termasuk tanda tawadhu di hadapan Allah SWT.
D. Bertamu dan menerima tamu
Ø Dalil tentang bertamu yang baik
“………Maka
apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah
kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam)
kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah.”
Ø Etika dalam bertamu
1. Meminta izin.
2. Minta Izin Maksimal Tiga Kali
3. Tidak Menghadap Ke Arah Pintu Masuk, Namun Disisi Kanan atau Kirinya
4. Jika Ditanya Hendaknya Menyebut Nama Yang Jelas
5. Dilarang Mengintai Ke Dalam Bilik
6. Bila Diminta Pulang, Hendaknya Pulang
7. Menyempaikan Salam Kepada Shohibul Bait Bila Telah Berjumpa
8. Tidak Masuk Bila Yang Mengizinkan Wanita
9. Menundukkan Pandangan Jika Apabila Melihat Wanita (lawan jenis)
10. Mendoakan Shohibul Bait
11. Tidak Menceritakan Aibnya Kepada Orang Lain
Ø Dalil tentang menerima tamu yang baik
“apabila
kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah
penghormatan itu (dengan yang serupa) Sesungguhnya Allah
memperhitungankan segala sesuatu.
Ø Etika dalam menerima bertamu
1. Menjawab Salam
2. Boleh Menanyakan Siapa Namanya
3. Boleh Menolak Tamu
4. Boleh Saling Berpelukan dan Berjabat Tangan
5. Tidak Memasukkan Tamu Lain Jenis
6. Menyambut Tamu Dengan Gembira
7. Menjamu Tamu Sesuai Kemampuan
Komentar
Posting Komentar